Kontak Redaksi, 03170878086 / 081357333777. yani elbanis

Selasa, 12 Februari 2008

Bupati Gresik Anugerahi Petani Adenium


Suarahati, gresik-Pemkab Gresik anugerahi penghargaan petani adenium di balai Desa Manunggal Kecamatan Kedamean. Penghargaan itu diberikan secara simbolis oleh Bupati Gresik Drs. KH. Robbach Ma'sum, MM kepada 6 orang petani adenium yang berhasil mengembangkan budidaya adenium sehingga terkenal hingga ke manca negara. Masing-masing mendapatkan sejumlah uang untuk mengembangkan usahan budidaya adenium. "Penghargaan ini sebagai wujud terima kasih Pemkab Gresik kepada para petani adenium yangtelah berjasa mengharumkan kota Gresik," ujar Robbach dalam sambutannya.

Diharapkan Robbach semua satker (satuan kerja) Pemkab untuk mendukung program pengembangan budidaya adenium, agar budidaya adenium itu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan. "Satu program ini saja kalau didukung oleh semua pihak hasilnya akan dapat ditonjolkan. Kedepan Adenium ini bisa menjadi maskot kabupaten Gresik," lanjut alumnus IAIN Sunan Ampel Surabaya ini.

Kepala Dinas Pertanian Gresik, drh. Ninik Sudiharni didampingi Kabag Humas Pemkab, Drs.H. Mighfar Syukur, MM menambahkan saat ini ada sekitar 15 ribu petani adenium yang tersebar di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Driyorejo, Wringinanom dan Kedamean. "Untuk meningkatkan SDM para petani adenium ini, pada tahun anggaran 2008 ini Dinas Pertanian akan memberikan pelatihan kepada 150 orang petani adeniumdari 3 kecamatan tersebut, dengan komposisi masing-masing kecamatan 50 orang. Kami harapkan peserta ini dapat menularkan ilmunya kepada petani yang lain, tentang budidaya adenium yang baik dan benar," tambah Ninik Sudiharini. Tujuannya, lanjut Ninik agar petani adenium mampu bersaing dipasar global serta untuk membantu pemasaran dan mendapatkan berbagai keperluan untuk petani adenium ini, kami menjalin kerjasama dengan beberapa pihak yaitu dengan kebun percobaan (Buncob) PT Petrokimia Gresik, PT Petrokimia Kayaku, Perhimpunan Pecinta Adenium Indonesia (PPADI)

Sementara itu kota Gresik menjadi sentra Adenium di Jawa Timur. Hal ini bisa terlihat ketika melewati jalan Raya Kedamean, pada tiap pekarangan warga tertata ribuan adenium mulai dari bentuk yang kecil yang hanya berharga ribuan sampai yang besar dengan patokan harga jutaan. Jajaran adenium ini terus berlanjut sampai masuk menuju beberapa desa diwilayah Kedamean yang lain. Sekitar 3 km kearah barat, tersebutlah desa Manunggal dimana sebagian besar penduduknya hidup dari bercocok tanam adenium.

Tentu pemandangan desa pembudidaya adenium ini kini sangat berbeda jauh apabila dibandingkan dengan waktu 5 tahun yang lalu. Kalau dulu banyak dijumpai gubug-gubug reot sepanjang jalan desa itu, kini telah berubah total. Rumah-rumah dibangun permanen dengan arsitektur gaya baru. Namun yang khas adalah pada setiap rumah akan didapati ratusan bunga adenium dalam pot yang tertata rapi. "Sebagai produk unggulan pertanian non pangan, ternyata budidaya adenium merupakan lahan mata pencaharian yang dapat meningkatkan taraf hidup para petani yang tersebar di beberapa wilayah Gresik belahan Selatan ini," kata Imron salah seorang pembudidaya adenium. Ketua Koperasi Tunas Hijau Manunggal ini bahkan dulunya dikategorikan sebagai keluarga miskin (gakin), bekerja sebagai pencari pelepah pisang dengan penghasilan yang pas-pasan. Saat ini Imron termasuk sebagai orang kaya di desa Manunggal. Penghasilannya saat ini sudah jutaan rupiah. ”Pernah satu kali transaksi dalam sehari mencapai Rp. 65 juta. Saat ini saya sudah bisa membangun rumah, punya 2 mobil, 2 sepeda motor dan beberapa orang karyawan," terangnya. yan
 

blogger templates | Make Money Online