Kontak Redaksi, 03170878086 / 081357333777. yani elbanis

Rabu, 27 Februari 2008

Pilgub Jatim

Berikan suara Anda untuk memilih calon Gubernur Jatim melalui polling yang diadakan oleh www.suarahati-news.blogspot.com. Suara Anda sangat menentukan masa depan Jatim. Hasil polling nantinya akan dijadikan rekomendasi dalam pilgub yang akan digelar pertengahan tahun 2008. Selamat memilih pemimpin baru semoga kita tidak memilih kucing dalam karung atau milih tebu bongkeng. Terimakasih.

Kamis, 21 Februari 2008

Politik

Generasi Muda Tidak Suka Membaca Koran

$UARAHATI, gresik - Bulan Februari ini adalah istimewa bagi kalangan insan pers, karena mereka memperingati hari pers nasional (HPN). Berbagai macam acara digelar oleh wartawan di berbagai daerah, termasuk di Gresik yang dalam hal ini adalah Komunitas Wartawan Gresik (KWG) telah membentuk kepanitiaan untuk menggelar acara HPN itu.

Peringatan HPN dan acara hari ulang tahun Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ke-62 dipusatkan di Semarang (9/2). Konvensi ini yang dihadiri tokoh pers, politik, dan pengamat ekonomi, diisi dengan banyak diskusi tentang perkembangan pers nasional dan pandangan pers untuk Visi Indonesia 2030.

“There is a lack of interest in reading among the younger generation […] which is why print media circulation is experiencing a national decline,” kata Ketua PWI Jawa Tengah Sasongko Tedjo di Jakarta Post. Dan juga di Kompas: “Tiras koran sekarang ini mengalami penurunan dari 4,5 juta eksemplar menjadi 3,5 juta eksemplar dan ini tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi Amerika Serikat juga mengalami hal itu. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi wartawan media cetak, sebab generasi muda sekarang sudah mulai tidak menyukai baca koran, mereka lebih suka ngenet di warnet untuk mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan.HIDOOP
Profil

Tak Tahan Bau Menyengat


Warga Ancam Demo Petrokimia

$UARAHATI,gresik - Warga Desa Lumpur dan Telogo Pojok Kecamatan Manyar tidak tahan dengan polusi pabrik PT Petrokimia Gresik (PG). Pasalnya selain polusi pupuk terbesar Indonesia itu baunya pesing menyengat hidung, dan menyebabkan mata perih juga mengganggu lingkungan sekitar warga. "PT. Petrokimia Gresik maupun anak perusahaannya harus peduli dengan nasib warga. Kami tidak perlu minta ijin ke Polres. Begitu bau menyengat itu tercium warga, kita akan langsung melakukan aksi unjuk rasa," ujar Moh. Tabrani, warga Telogo Pojok, kemarin.

Polusi pabrik bukan hanya menyengat hidung dan membuat sesak nafas, tapi juga membuat kepala pusing itu dirasakan warga belakangan sekamin parah. Apalagi jika angin kencang, baunya minta ampun. Bahkan, sejumlah tanaman di anak perusahaan Petro, seperti PT. Oxo dan PT. Phonska sejak sebulan ini banyak yang mati.

Sebelum mati, daun pohon itu berubah warna menjadi merah yang diduga terkena polusi PT. Phonksa. Akibat polusi itu, genting rumah milik warga Telogo Pojok juga berubah warna menjadi merah. "Mukena, peralatan sholat, saat dijemur tidak lama langsung berubah menjadi merah. Puluhan burung merpati milik saya bahkan banyak yang mati. Dari 14 kini tinggal dua," tambah Syamsul warga Telogo Pojok lainnya. Siti, ibu Syamsul menambahkan, bau menyengat itu dirasakan terjadi setiap hari. Tapi, belakangan ini bau itu semakin menusuk hidung.

"Kalau sudah begitu, kepala langsung pusing dan nafas sesak. Tapi, terus gimana lagi. Mau pindah rumah juga tidak mungkin. Ya terpaksa tiap hari saya harus hirup racun itu." katanya pasrah. Karena terkena imbas polusi pabrik itulah makanya warga meminta kepedulian Petro untuk melakukan general cek up terhadap kesehatan warga setiap bulan, memberikan masker dan sumur air bersih, juga alat untuk mendeteksi tingkat polusi. Tidak hanya itu, warga juga minta comdev berupa biaya pendikan mulai tingkat SD hingga SMA untuk anak warga dua desa itu.

Sementara itu Tohirin anggota Fraksi PDIP DPRD Gresik mendesak Petro memperhatikan nasib warga, ini lantaran Petro selama ini tidak peduli dengan nasib warga yang setiaphari menghirup polusi pabrik tersebut. "Kalau dilihat dari hasil produksi pabrik yang begitu besar keuntungannya, ternyata tidak sebanding bila dibandingkan dengan penderitaan warga, makanya Petro harus memenuhi permintaan warga," ujar Tohirin yang rumahnya di kota Gresik itu. Selain itu, lanjut Tohirin mempertanyakan Petro yang membangun dua pabrik lagi. Menurutnya, PT. Petro dan anak perusahaanya saja sudah membuat warga tak berdaya, kepana masih membangun dua pabrik lagi.

"Apakah warga mau dimatikan, sebab dengan bertambahnya pabrik itu akan semakin menambah penderitaan warga," kecam pria berambut gondrong ini. Dia juga menyangsikan Amdal ke dua pabrik yang konsultanya berasa dari Universitas Indonesia (UI). Sebab selama ini warga tidak pernah diajak sosialisasi. "Demi menyelamatkan warga Petro harus melakukan relokasi. Tapi relokasi itu kok mustahil karena tidak akan membuat nasib warga semakin baik, malah akan semakin terpuruk, ya contohnya saja warga Tepen. Dulu warga Tepen direlokasi oleh Petro tapi nasibnya sekarang malah tambah tidak karuan," tambah Tohirin.

Menanggapi itu Kabiro Humas PT. Petrokimia Gresik Hariyono mengaku akan secepatnya turun ke lokasi mengechek kebenaran keluhan warga. "Nanti kita akan tugaskan petugas bagian lingkungan turun ke lapangan melakukan evaluasi. Tapi kalau soal bantuan Petro ke warga sebenarnya sudah lebih dari cukup. Jika warga masih menuntut yang lebih lebih, maka kami akan memperhatikannya," pungkas Hariyono. yan

Rabu, 20 Februari 2008

Warga Bawean Pulang Berdesakan

Kapal Kelebihan Muatan



$UARAHATI,gresik - Setelah dua Minggu lontang-lantung di Pelabuhan Gresik lantaran tidak bisa pulang karena kapal tidak diperbolehkan berlayar, kini ratusan warga pulau Bawean bisa bernafas lega. Pasalnya mereka bisa pulang dengan naik Kapal Motor (KM) Harapanku, kemarin.

Keberangkatan KM Harapanku itu setelah mendapatkan izin dari Adpel Gresik usai diberi kepastian Badan Meteorologi dan Giofisika (BMG) Perak, kalau cuaca sudah membaik. Sayangnya, KM Harapanku Mekar berangkat dari pelabuhan Gresik mengalami keterlambatan, juga kapal ini melebihi muatan, sehingga kapal yang sedianya berangkat pukul 09.00 wib terpaksa diundur hingga pukul 12.10 wib baru diberangkatkan, karena menurunkan kelebihan barang. Pemberangkatan perdana kapal
penumpang yang melayaniGresik - Bawean tersebut kelebihan muatan hingga 3 ton lebih.

Akibatnya Adpel menurunkan kelebihan barang muatan, yang terdiri dari 400 zak Semen dan 100 dus keramik, padahal, sebelumnya sudah melarang, karean diutamakan sembako, karena selama dua pekan tidak ada pelayaran ke pulau yang jarakany 80 mil dari Gresik itu.

Diundurnya jadwal pemberangkatan kapal tersebut disesalkan oleh Hakim (40) asal Bawean, kenapa dari awak kapal tidak mengecek kapasitas barang kapal tersebut, sehingg tidak kelebihan. "Kalau begini kan yang dirugikan penumpang " cetusnya

Kepala Kantor Adpel Gresik H. Asmari melalui Kasi Gamat (Gangguan dan keselamatan) Adpel Gresik Suratno mengatakan, kelebihan itu terlihat dari, tanda lambung
melebihi muatan.

"Kami sengaja menurunkan penumpang yang sebenarnya hanya berkapasitas 253, diisi penumpang 263 lebih, sedangkan barang yang saya perintahkan untuk diturunkan 400 zak Semen dan 100 dus keramik,'' tegasnya. hardy

Selasa, 19 Februari 2008

Penyeberangan Gresik Bawean Lumpuh


Puluhan Penumpang Dua Pekan Hidup di Atas Kapal

SUARAHATI, gresik- Penyeberangan Gresik-Bawean atau sebaliknya saat ini masih lumpuh. Praktis sejak dihentikannya karena cuaca dange lombang laut buruk pada dua minggu lalu, ratusan penumpang yang akan ke Bawean tertahan di Gresik. Sebagian diantara mereka berada di penginapan sekitar pelabuhan atau numpang di sanak sudaranya.

Namun, bagi mereka yang tidak memiliki sanak saudar atau bekal yang cukup, harus rela menginap di dalam kapal. Makan mereka juga seadanya. Itu pun karena pemberian Anak Buah Kapal (ABK). "Kami bersama 40 penumpang lainnya selama ini hidup di dalam kapal. Untuk makan kami mengharap belas kasihan ABK," terang salah seorang penumpang Ridwan (23) warga Tambak, Selasa (19/2).

Dikatakan, saat gelombang pasang sedianya, Kapal Motor (KM) Harapanku Mekar akan berangkat ke Bawean. Namun, pihak Adpel Gresik melarangnya, dengan alasan gelombang pasang dan cuaca buruk. "Saat itu perairan Bawean tingginya ombak sampai 4 meter. Sekarang, informasinya juga masih tinggi dan cuacanya buruk," tambahnya.

Bahkan, lanjutnya, banyak warga Bawean yang merantau ke Malaysia dan Singapu dan kebetulan pulang, tapi, karena tidak ada kapal yang berangkat akhirnya langsung balik lagi ke tempat kerjaannya. Dua orang Bawean dari Malaysia dan 3 orang yang bekerja di Singapura sudah satu minggu ini tertahan di Gresik. "Karena tidak ada kepastian kapan kapal berangkat akhirnya langsung balik lagi," sela Suaib, penumpang lainnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Gresik Sutarji menjelaskan penundaan keberangkatan kapal penumpang ke Bawean diperkirakan hingga Rabu (20/2) besok. "Kalau dari BMG sudah ada lampu hijau perihal kondisi cuacanya memungkinkan, Rabu (20/2) KM Harapanku Mekar akan berangkat, sehari kemudian kapal cepat Bahari Ekspress juga diberangkatkan," jelas Sutarji.

Ditambahkan, Bupati Robbach Ma'sum telah memerintahkan Dishub segera berkoordinasi dengan Armatim meminjam kapal perang milik TNI AL kalau ternyata Rabu lusa masih belum ada kapal reguler yang berangkat ke Bawean. "Secara lesan kami sudah melakukan koordinasi, tinggal mengirim surat tertulisnya saja," tambah Sutarji.

Minta Jatah Bantuan Banjir
Karena sudah kehabisan bekal dan pihak kapal sendiri sudah tidak sanggup memberikan makan, 40 penumpang yang bertahan di dalam kapal nekat meminta jatah beras dan mie untuk korban banjir yang sedianya akan dikirim ke Bawean. "Ini terpaksa kami lakukan. Jika tidak kami akan kelaparan, karena sudah tidak memiliki bekal lagi," terang Chiruddin, penumpang lainnya.

Setelah melakukan koordinasi dengan Camat Tambak Sofyan, akhirnya penumpang yang ada di dalam kapal diberikan dua sak beras (50 kg-Red) dan dua dus mie. Bahan makanan itu langsung diserahkan ke dapur KM Harapanku Mekar untuk dimasak. Sebetulnya, mereka juga meminta jatah bahan makanan ke Camat Sangkapura, namun, pihak kecamatan tidak membolehkan. "Untungnya Camat Tambak berbaik hati dan memberikan bantuan," tegas Umi, penumpang asal Desa Daun.

Lombok Tembus Rp 100 Ribu/KG
Akibat terhambatnya pelayaran ke Bawean selama dua pekan ini, harga kebutuhan pokok sembako di pulau berjarak 81 mil dari Gresik itu langsung meroket. "Harga rempah-rempah yang naiknya sangat tinggi, untuk bahan makanan lainnya masih bisa terkendali," ungkap salah seorang warga Bawean, Abdul Basith Karim, Selasa (19/2).

Ditambahkan, dalam sepekan ini, pasca tidak ada pelayaran dari Gresik, harga-harga kebutuhan pangan di sejumlah toko dan pasar naik terus. Bahkan, kini harga lombok mencapai Rp 100 ribu/kg padahal sebelumnya harganya berkisar Rp 40 ribuan per kg.
Kenaikan harga juga terjadi pada bawang merah, semula harganya 14 ribu/kg, tapi, sekarang naik menjadi Rp 40 ribu/kg, telur ayam buras naik menjadi Rp 2.000 per biji dari harga normal Rp 700/biji. "Memang semua naik mas, karena tidak ada kiriman dari daratan," terang Yusuf pedagang Pasar Kotakusuma Sangkapura yang dihubungi Selasa (19/2) pagi tadi.

Nelayan Hilang Belum Ditemukan
Sementara itu dua orang nelayan, Muhammad (35), dan Amir (30) warga Bawean yang hilang saat melaut Sabtu (9/2) lalu hingga kini belum ditemukan. Pencarian sudah dilakukan, namun, belum membuahkan hasil. Keluarga hanya bisa pasrah akan nasib mereka. "Kami dan warga lain sudah berusaha mencarinya, namun belum juga ketemu,"terang salah seorang keluarga, Abdul Basith Karim yang Ketua LSM Gerabang Bawean ini.

Keluarga, lanjutnya, selain mengerahkan warga untuk ikut mencarinya, juga minta petunjuk orang pintar. Sejumlah ritual telah dilakukan, tapi, masih belum membuahkan hasil. Keluarga berharap, jika keduanya sudah meninggal inging menguburkan jasadnya dengan baik. "Sukur kalau memang mereka masih hidup," tuturnya. Biasanya, lanjut Basith, keduanya melaut hanya sehari, berangkat pagi dan sore hari sudah pulang. Keduanya hanya menggunakan perahu tradisonal, sehingga sulit untuk dilacak keberadaannya. Imam Suroso

Senin, 18 Februari 2008

Kasus Reklamasi Bawean Dilimpahken ke PN

Lima berkas tersangka sudah rampung

GRESIK - Setelah terkatung-katung lima berkas kasus dugaan korupsi reklamasi pantai Sangkapura Pulau Bawean senilai Rp 1, 2 miliar di meja Kejaksaan Negeri (Kejari) Gresik dan Polwiltabes Surabaya. Kini kabarnya lima berkas kasus itu sudah rampung dan akan segera dilimpahkan ke Pengadilan negeri (PN) Gresik untuk disidangkan.

Kepala Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Gresik, Rustiningsih SH, MSi mengatakan dari lima berkas tersanga yaitu dua berkas tersangka yang sebelumnya dikembalaikan oleh Polwiltabes setelah dilakukan penelitian, berkas dua tersangka, H. Buang Idang Guntur serta H. Sihabudin telah memenuhi petunjuk penuntut. Ini berarti berkas itu dinyatakan sempurna atau P-21. setelah dinyatakan P-21, Kejari Gresik mengirimkan salinannya ke penyidik Polwiltabes Surabaya.

"Tahapan selanjutnya, kejari menunggu proses tahap dua. Tahap dua adalah tahapan penyerahan tersangka, barang bukti dan berkas dari penyidik kepolisian ke penuntut umum. Tapi kita tunggu saja, kapan tahap dua itu dikirim. Pada prinsipnya kami siap kapan saja. Mau dikirim pekan ini, akan kita terima," terang Rustiningsih yang mantan mantan Kasubsi Penyidik Tipikor Kejati Jatim kepada wartawan, kemarin.

Ditanya tersangka apakah nantinya ditahan? Dia belum memastikannya. Namun, kemungkinan penahanan tetap ada, jika memang dalam perkembangannya nanti mengharuskan tersangka untuk ditahan. "Pertimbangan ditahan tidak itu kan ada kriterianya, seperti tersangka berpotensi kabur atau menghilangkan barang bukti. Kalau memang tersangka bersikap demikian, kita pasti akan menahan," ujar jaksa yang 'sukses' menjebloskan H. Usman Ihsan, mantan Ketua DPRD Sidoarjo ke sel tahanan ini.

Dikatakan lima berkas yang diajukan penyidik Polwiltabes Surabaya,
sudah sempurna (P-21). Tim penuntut umum kini tinggal menunggu penyerahan tersangka, barang bukti serta berkas pemeriksaan. Pelimpahan beraks lima tersangka dari Polwiltabes itu sudah lama ditunggu, baik oleh pihak kejaksaan dan pengadilan sehingga kasusnya cepat tuntas. Kelima berkas yang dinyatakan sempurna itu masing-masing atas nama Sumarsono (Kepala Dinas Lingkungan Hidup/LHPE Kabupaten
Gresik). Kemudian Zaenal Arifin (mantan Kasubdin Kelistrikan LHPE), Siti Kuntjarni Hariyani (mantan Kabag TU LHPE), H Buang Idang Guntur (Direktur CV Kebangkitan Bangsa) serta H Sihabudin (Direktur CV Daun Jaya). Kelimanya disangka dinilai telah melanggar UU 31/1999 sebagaimana diubah dengan UU 20/2001 tentang Tindak Pidana Korupsi.

Sementara itu Kasat Reskrim Polwiltabes Surabaya, AKBP Dedi Prasetyo ketika dikonfirmasi wartawan tentang hal ini mengakui jika dua berkas yang diserahkan awal Februari ini sudah selesai.

"Memang dua berkas itu sudah dinyatakan P-21 oleh penuntut umum. Saat ini kami sedang mempersiapkan untuk proses tahap dua," kata kasat reskrim. Kapan? Kasat belum bisa memastikan. "Yang jelas dalam waktu dekatlah. Tunggu saja, berkas tahap dua pasti kami kirimkan ke kejaksaan dalam wkatu dekat," tutur AKBP Dedi Prasteyo.

Seperti diketahui kelima tersangka dijadikan tersangka setelah polisi menemukan dugaan korupsi dalam proyek pengurukan pantai Sangkapura untuk lokasi pembangkit listrik pada 2004. Dugaan korupsi muncul setelah proses pelelangan diketahui melanggar Keppres 80/2003 tentang pengadaan barang dan jasa. yan

Minggu, 17 Februari 2008

Warga Manyar Demo Petrochina


GRESIK - Ratusan warga Manyar kompleks berunjuk rasa Joint Operating Body Pertamina PetroChina East Java (JOB PPEJ), kemarin. Ratusan warga itu dari Manyarejo, Manyar Sidomukti dan Manyar Sidorukun mendatangi operator lapangan sumur minyak South Bungoh, di Desa Manyar Sidomukti, Kec Manyar.

Massa yang mengatasnamankan Seram (seruan anak Manyar) dan BOM (Barisan Orang Manyar II) itu melakukan longmarch dari Balai Desa Sidomukti menuju ke lokasi sumur South Bungoh, berjarak 1,5 kilometer. Massa membentang puluhan poster bertuliskan protes. Diantaranya, PetroChina Jadilah Tamu yang Baik, UMK 2008 Kapan Direalisasikan? dan Kami Minta Uji Coba Diundur.

Sekitar 30 menit berjalan, massa sampai di pintu masuk sumur South Bungoh. Puluhan pihak keamanan dari polisi maupun Satpol PP berjaga-jaga. Dalam selebaran yang disebarkan, massa gabungan Seram dengan BOM menuntut supaya dilakukan sosialisasi ulang terkait safety sebelum uji kandungan lapisan yang digelar Minggu (17/2) ini. Massa juga kecewa dengan manajemen JOB PPEJ yang menyerahkan semua proyek eksplorasi sumur South Bungoh ke salah satu tokoh masyarakat Manyar.

"Kami yang diperalat untuk melakukan demo, ternyata hanya untuk mendapatkan proyek dari JOB PPEJ. Semuanya dimonopli," teriak salah satu orator saat melakukan aksi di pintu masuk sumur South Bungoh.

Akibat monopoli itu, Enthis Sutisna, koordinator aksi, menambahkan pihaknya menemukan beberapa ketidakberesan yang dilakukan oleh tokoh masyarakat Manyar itu. Diantaranya, pemotongan gaji pegawai eksplorasi yang notabene warga Manyar.

"Dari PT TMMJ (PT Tunas Mulya Mekar Jaya, red) karyawan digaji sebesar Rp1,6 juta. Tetapi oleh PT WUS (PT Wira Usaha Sejahtera, red) hanya diberikan Rp1,2 juta," beber Enthis.

PT TMMJ adalah pemenang tender proses drilling sumur South Bungoh. Sebagai bagian kesepakatan antara JOB PPEJ dengan warga, maka yang dipekerjakan warga Manyar hanya melalui PT WUS. Ada 69 warga yang dipekerjakan.

"Bisa dihitung berapa besarnya potongan oleh PT WUS. Bila dikalikan 69 orang yang bekerja berapa uang yang dikeruk PT WUS. Padahal itu adalah haknya pekerja yang juga warga Manyar," tambah Enthis seraya menyebut bila PT WUS

Terpenting dari itu, Moh Fahri, salah satu tokoh Manyar kompleks, warga meminta supaya JOB PPEJ menangguhkan dahulu uji kandungan lapisan sumur South Bungoh. Sebab, masyarakat menangkap peralatan safety yang dipakai tidak memenuhi stadart dari BP Migas.

"Kami tidak ingin terjadi seperti di Bojonegoro. Kami ingin ditunda dahulu sebelum benar-benar manajemen JOB PPEJ memperhatikan safety sesuai dengan ketentuan BP Migas," pinta Fahri.

Setelah melakukan orasi, perwakilan warga diterima salah satu staf JOB PPEJ. Dalam pertemuan itu warga dijanjikan bakal dilakukan sosialisasi lanjutan terkait pengamanan uji kandungan lapisan.

Field Operation Manajer JOB-PPEJ Victory Surya Kelana saat dikonfirmasi mengatakan semua hal yang berhubungan dengan pengamanan uji kandungan lapisan sudah dilakukan. "Kesemuanya sudah sesuai dengan standar BP Migas. Namun, untuk sosialisasi ulang kami tidak keberatan. Hanya untuk uji kandungan lapisan sumur South Bungoh tetap juga akan dilakukan," ujarnya. Dia juga menyebutkan, bila terkait proyek dan pemotongan gaji itu kewenangan kontraktor. (ashadi ik)

Jumat, 15 Februari 2008

Tempati Kantor Baru



PDAM Dituntut Perbaiki Layanan

SUARAHATI, gresik - Setelah menempati kantor Baru, PDAM Gresik harus lebih memperhatikan kualitas layanan publik agar memuaskan pelanggan. Demikian himbauan Bupati Gresik Drs. KH. Robbach Ma’sum, MM saat memberikan sambutan peresmian kantor PDAM Gresik di Jl. Raya Permata Perum Graha Asri, Jumat (15/2).

Gedung Kantor seluas 700 m2 dan berdiri pada lahan seluas 2.373 m2 itu terkesan mewah dan
representatif. Badan Pengawas PDAM Gresik, Drs. Husnul Khuluq, MM mengakui jika kantor baru PDAM itu cukup megah namun ia berharap PDAM bisa meningkatkan pelayanannya. "Dengan kantor baru ini maka pelayanan PDAM harus lebih baik. Jangan hanya kantornya saja yang mewah tapi kualitas layanan kepada masyarakat dijadikan yang utama," ujar Huluq.

Ketua PCNU Gresik ini melanjutkan PDAM tidak dituntut profit setinggi-tingginya, tetapi paling tidak PDAM bisa mengutamakan pelayanan kepada masyarakat. "Untuk itu titik kebocoran bisa segera dibenahi. Pipa yang tidak layak segera diganti. Kalau bisa dalam waktu dekat agar membentu tim unit reaksi cepat (URC) yang bertugas bertindak cepat merespon keluhan pelanggan," lanjutnya.

Sementara Dirut PDAM, Drs. H. Nurdin Zaini melalui Kabag Humas Pemkab mengatakan kantor baru tersebut akan menjadi pusat pengendalian manajemen, operasional dan penyusunan kebijakan PDAM Gresik. Untuk kantor lama akan dijadikan cabang pelayanan untuk wilayah kota .

"Saat ini pelanggan PDAM Gresik terpasang 56.237 sambungan rumah dan 166 sambungan industri. Sampai akhir tahun 2007, kapasitas produksi terpasang PDAM 605 liter/detik dengan total produksi sebesar 571 liter/detik. Alokasi produksi, 89% untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan 11% untuk industri," katanya.

Kurang lancarnya distribusi ke pelanggan, lanjut Nurdin karena efisiensi pompa yang mengalami penurunan 30%, kekeruhan kali Surabaya yang pada tahun 2007sampai 4500 NTU, dibanding kemampuan pompa hanya 1000 NTU. "Jumlah pelanggan yang tidak sesuai dengan rancangan awal yang hanya 18 ribu sambungan, namun dalam kota mencapai 33.876 sambungan," lanjutnya.

Kekurangan sebesar 57 liter/detik dari jumlah produksi yang hanya 571 liter/detik, sedangkan kebutuhan untuk suplai ke Pelanggan sebesar 628 liter/detik. Belum lagi kekurangan dari air sumur dalam yang mencapai 30 liter/detik. Sehingga total kekurangan 87 liter/detik, ujar Nurdin. "Pada tahun 2008 ini, kami akan menambah produksi sebanyak 50 liter/detik. Hal ini untuk menambah kualitas layanan PDAM Gresik," pungkasnya. yan


Kamis, 14 Februari 2008

Wartawan=Nabi

*Refleksi Hari Pers Nasional 2008

Oleh : Ahmad Yani Elbanis

Profesi wartawan tergolong unik karena berbeda dengan kelompok profesional lainnya. Selain jalan yang dilakoninya berliku penuh kerikil tajam, namun tetap dilewatinya meskipun terkadang harus berdarah untuk mendapatkan sebuah berita yang dianggapnya menarik dan layak jual. Tidak semua orang bisa melakoni profesi ini. Tugasnya, kalau boleh saya umpamakan ibarat seorang Nabi yang menyampaikan kabar atau berita, cuma bedanya jika Nabi menerima pesan (message) atau teks dari Allah melalui wahyu, perantara malakait Jibril. Sedangkan wartawan itu mendapatkan berita dari hasil pencariannya melalui investigasi, baik dengan cara reportase atau melihat secara langsung dari suatu peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar.

Secara etiomogi Nabi berasal dari bahasa Arab (naba'a, nabi, red) yang berarti seorang penyampai berita. Wartawan juga penyampai berita. Namun masalahnya ketika Nabi menerima pesan dari Tuhan yang sudah sampai ke tangan kita melalui kitab samawi, ia telah mengubah teks redaksional bahasa Tuhan tanpa mengurangi isi subtansi dari pesan tersebut. Sebab Andaikan Nabi itu menyampaikan pesan Tuhan dengan bahasa redaksional-NYA mungkin kita tidak akan pernah memahaminya (vestehend). Karena itu disini diperlukan seorang penterjemah untuk memahami pesan-NYA yang dalam hal ini adalah menjadi tugas Nabi sekaligus sebagai juru bicara Tuhan untuk mendialogkan bahasa-NYA kepada manusia dengan bahasa ummi, agar supaya pesan itu mudah dipahami. Meskipun begitu bukan berarti Nabi sesuka hatinya mengubah pesan Tuhan, walaupun dalam ilmu musthola'ah hadits ada firman Allah yang disampaikan Nabi tapi tidak termasuk Al Quran disebut hadits qudsi.

Dalam kajian ilmu hermeneutik, ada tiga hal untuk memahami teks (wahyu) Tuhan, pertama Tuhan sebagai subjek nara sumber pesan, kedua Nabi sebagai objek penyampai teks, ketiga audien (masyarakat). Ketiganya ini saling berkaitan, misalnya Tuhan memberikan pesan kepada Nabi, maka Nabi menyampaikannya kepada audien dengan logika bahasanya sendiri. Mungkin ada yang berfikir kalau begitu Nabi bisa seenaknya merubah pesan Tuhan berdasarkan seleranya. Tentu tidak demikian. Sebab Nabi saat menyampaikan pesan-NYA kepada umatnya ia tidak mengubah subtansi dari maksud dan tujuan pesan tersebut. Untuk mendialogkan bahasa Tuhan pada masyarakat maka Nabi melakukan berbagai pendekatan, misalnya melalui tradisi,sosial, budaya,dan karakteristik kepribadian yang sesuai dengan kondisi masyarakat pengikutnya, dengan harapan mereka ini bisa memahami pesan Tuhan.

Ilmu Hermeneutik diambil dari kisah mitologi Hermes dari Yunani, konon ceritanya Hermes dipercaya oleh Dewa untuk menyampaikan pesannya kepada manusia. Hermes ketika menerima pesan dari Dewa, ia tidak menggunakan bahasa Dewa melainkan dengan gaya bahasanya sendiri agar lebih mudah dicerna dan dipahami oleh masyarakatnya. Dalam perkembangannya, hermeneutik inilah dalam pembahasan ilmu filsafat dijadikan oto kritik untuk mentelaah kebenaran teks kitab suci kuno.

Kalau saja Nabi menyampaikan teks Tuhan berdasarkan bahasa-NYA, mungkin kita (maaf) tidak akan pernah bisa memahami pesan-NYA yang ada didalam berbagai kitab suci agama samawi. Saat ini saja meskipun pesan-NYA sudah tertulis di berbagai kitab samawi ternyata masih menimbulkan pemahaman yang berbeda, bahkan tak jarang malah memutar balikkan fakta dari kebenaran teks kitab suci. Saya tidak ingin terlalu jauh membahas perdebatan sengit perbedaan cara pandang memahami teks kitab suci samawi, tapi cukuplah bahwa masalah itu menjadi perbincangan hangat di kalangan cendikiawan agamawan. Akibat perbedaan menangkap kebenaran kitab suci samawi ini kemudian melahirkan banyak paham dan firqoh (aliran), namun muaranya bertujuan sama yaitu ingin memahami masksud tersirat dan tersurat dari pesan Tuhan tersebut.

Tetapi seandainya masa kenabian itu belum berakhir, masih terbuka maka tidak akan ada perbedaan dalam memahami kitab suci, karena kita bisa secara langsung bertanya kepada Nabi tentang bagaimana sesungguhnya memahami pesan Tuhan?. Era kenabian memang sudah tiada dan kini yang tertinggal adalah jejak pencarian teks pesan Tuhan yang ada di kitab suci samawi, sehingga dalam memahaminya maka diperlukan sebuah pendekatan ilmu hermeneutik atau dalam Islam dikenal ilmu tafsir. Dan agama-agama di belahan dunia ini tentu sudah mempunyai tafsirnya sendiri yang didasarkan pada keyakinannya masing-masing.

Dalam konteks kewartawanan, tentu jika ingin memahami realitas dari suatu peristiwa sosial, budaya, poltik yang terjadi harus berbijak pada pondasi/kode etik yang menjadi landasan dalam melaksanakan tugas profesi ini. Artinya ketika wartawan menjalankan tugasnya, maka ibarat seorang Nabi saat menerima pesan teks dari Tuhan, dia tidak boleh mengurangi atau menambah isi pesan Tuhan seperti yang telah diuraikan diatas. Demikian pula wartawan dalam menjalankan tugasnya maka mereka harus objektif dalam memberitakan apa adanya isi dan maksud sumber berita.

Dari kaitannya dengan tinjauan hermeneutik,wartawan adalah subjeknya, dan peristiwa atau kejadian ialah objek teksnya, sedangkan media cetak elektronik menjadi audien sebagai wahananya untuk mendialogkan kepada pembaca yang bebas memberikan penilaian penafsirannya. Sehingga jika secara terminologi pemahaman wartawan itu ibarat seorang Nabi maka ia harus memiliki kejujuran dalam menyampaikan pesan berita ke publik. Namun sayangnya, sebagian dari mereka itu masih ada yang membohongi kode etik wartawan, dan sebagian dari lainnya tetap konsisten menjalankan kode etiknya yang tidak akan pernah surut menyuarakan kebenaran. Selamat memperingati Hari Pers Nasional. ''Wallahu a'lam bisshawab''.

Puluhan Guru Merengek Bupati


Minta Diangkat PNS

SUARAHATI, gresik - Puluhan guru SD/MI berunjuk rasa di depan kantor Bupati Gresik di Jl. dr. Wahidin Sudiro Husodo, kemarin. Mereka menuntut diangkat menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil). 75 jumlah pendemo itu menamakan Ikatan Keluarga Alumni Mahasiswa (IKMA) D2 PGSD Gresik. Mereka demo dengan seragam almamater Unesa Surabaya.

Selain bergantian orasi dalam aksinya mereka juga membentangkan spanduk berukuran panganjang berbunyi; 'Kami Datang Lagi Menagih Janji Kyai".

Muhamad Hadi juru bicara pengunjuk rasa mengatakan bupati telah berjanji akan memprioritaskan guru lulusan D2 PGSD bila ada formasi CPNS. Namun hingga kini belum ada realisasi. "Kami ingin Bapak Bupati menepati janjinya," ujar Hadi.

Dalam aksinya pendemo juga membagi-bagikan selebaran berisi tuntutan ke pengguna jalan. Isinya berupa tuntutan yang ditandatangani Ketua IKMA Hanif Ahmad dan Duwi Yoga Wiyono selaku sekretaris, mereka mendesak agar mereka dimasukkan dalam daftar nama CPNS. Hal itu didasarkan pada surat perjanjian yang ditandatangani Bupati Robbach Ma'sum dengan RektorUnesa Prof. Dr. H. Haris Supratno nomor 08/37/KI.01.04/2002.

Dijelaskan Hadi, bentuk penjajian itu dibuatlah program D2 PGSD yang lokasi kuliahnya di SDN Sidokumpul. Adapun pesertanya guru-guru dari SD negeri/swasta maupun dari Madrasah Ibtidaiyah (MI). Jumlahnya mencapai 188 orang.  

"Sesuai pasal 2 perjanjian tersebut disebutkan bagi yang lulus pihak kedua dalam hal ini bupati atas nama Pemkab Gresik sepakat mendayagunakan sejumlah lulusan akan diperioritaskan untuk diangkat sebagai CPNS," tambah Hadi.

Sementara itu lima orang perwakilan pendemo ditemui Kadis P dan K Gresik, Drs. Chusaini Mustas, MM dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Drs. Kwadijo, MM Kepala Kesbang Linmas, M Supii dan Kabag Humas Drs. H. Mighfar Syukur, MM.

Seusai pertemuan, Mighfar Syukur menjelaskan bahwa saat ditandatangani MoU tersebut adalah semangatnya masih semangat otonomi daerah.

"Saat itu daerah yang punya kewenangan mengajukan formasi pegawai dalam CPNS, tapi sekarang aturannya sudah berubah yaitu pemerintah pusat yang menentukannya," tukas Mighfar yang mantan Kepala Arsip dan Perpustakaan ini. yan

Rabu, 13 Februari 2008

Angka Kematian Ibu Melahirkan Turun

SUARAHATI, Lamongan - Angka kematian ibu melahirkan di Kab Lamongan turun, Rabu (13/2). Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan, pada 2007 angka kematian ibu melahirkan mencapai 10 orang dari jumlah 18 ribu kelahiran. Padahal tahun sebelumnya dengan jumlah kelahiran yang sama, angka kematian ibu melahirkan mencapai 13 orang.

Menurut Kepala Dinkes Lamongan, M Soechib, untuk terus menekan angka kematian ibu melahirkan instansinya terus meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
melalui berbagai upaya. Diantaranya, peningkatan kualitas SDM petugas kesehatan di tingkat kecamatan, membuat program desa siaga, Poskesdes, dan Puskesmas PONET (Pelayanan Obstetri Yonata Emergensi Dasar).

"Adanya desa siaga dapat menekan angka kematian ibu dan anak. Karena dalam program desa siaga terdapat notifikasi atau penandaan rumah ibu hamil dengan stiker yang berwarna hijau, kuning dan merah. Penandaan itu bergantung kondisi ibu hamil waktu diidentifikasi untuk mempermudah penanganan persalinan dan rujukan. Misalnya, stiker merah menandakan ibu
melahirkan akan dirujuk ke rumah sakit," kata Soechib, kemarin.

Adapun faktor terbesar kematian ibu melahirkan, kata dia, sebanyak 80 persen disebabkan terjadinya pendarahan, dan kejang-kejang. Selebihnya dikarenakan keracunan kehamilan atau eklamsia. Penyebab lainnya, terjadinya tiga faktor keterlambatan, terlambat
menentukan diagnosa (terlambat memanggil bidan, red), terlambat merujuk ke puskesmas, polides, dan terlalu banyak pertimbangan dari rumah sakit, juga diantaranya karena terlambat mendapatkan pertolongan.

Antisipasinya, masih kata Soechib, Dinkes Lamongan memfokuskan pada peningkatan kualitas SDM. Seluruh petugas kesehatan, baik dokter, perawat, bidan hingga petugas puskesmas di desa, diberikan pelatihan atau diklat mengenai pertolongan ibu melahirkan. Selain itu, juga mengadakan forum audit maternal perinatal sebagai evaluasi terjadi kematian ibu bersalin.

"Dalam forum tersebut tidak hanya dicarai penyebab kematian ibu bersalin. Tetapi, dicarikan solusinya. Harapannya di masa yang akan datang tidak terjadi lagi kesalahan yang sama," pungkas Soechib. (ashadi ik)

PT Askes Nunggak Rp 7, 6 M


di Gresik Lunas

SUARAHATI, Gresik-PT Askes mempunyai tunggakan hutang ke PMI (Macalng Merah) se Jatim. Selain itu Askeskin juga mempunyai hutang ke rumah-rumah sakit. Total tunggakan Askeskin itu hingga Desember 2007 mencapai Rp 7, 6 miliar. Tanggungan Askes ini berupa pemberian darah secara cuma-cuma kepada keluarga miskin (gakin).

"Total tunggakan Askeskin yang menjadi tanggungan PT Askes ke PMI Jawa Timur mencapai Rp. 7,6 miliar. Itupun belum termasuk untuk klaim bulan Januari dan Pebruari 2008 ini. Kemungkinan bertambah," kata Widatmoko Sunaji Wakil Ketua PMI Jatim seusai pelantikan pengurus PMI Cabang Kab Gresik, kemarin.

Dari rekapitulasi 37 PMI cabang se-Jawa Timur, daerah yang paling banyak klaim Askeskinnya
Surabaya dan Malang. Sayangnya, dia lupa menyebutkan berapa tanggungan yang menjadi
tanggungjawab PT Askes. Ironisnya, klaim Askeskin itu sampai sekarang tidak dapat dicairkan
ke PT Askes. Sehingga hal itu berakibat kebutuhan darah bagi bagi pasien yangmenggunakan Askeskin di berbagai daerah Jatim. Kendati begitu, pihak PMI Jatim sudah mengajukan ke Pemprov Jawa Timur menalangi sementara pembayaran klaim keluarga miskin.

"Pak Gubernur (Imam Utomo, Gubernur Jawa Timur, red) sudah minta kepada PT Askes, bila
perjanjian antara PT Askes dengan pemerintah sudah ditandatangani, maka pihaknya meminta
supaya pembayaran klaim ke PMI diutamakan. Khususnya yang kalim ke transfusi darah. Karena itu merupakan kebutuhan utama," terang Widatmoko. Sementara itu Ketua PMI Cabang Kab Gresik, Husnul Huluq saat dikonfirmasi mengatakan tidak ada tunggakan askeskin di PMI Gresik. Sebab, tunggakan sampai Desember 2007 sebesar Rp. 120 juta sudah dilunasi PT Askes.

"Di Kab Gresik itu relatif berbeda. Sebab, untuk pembelian darah yang menggunakan aswkeskin
itu sudah menjuadi tanggungan rumah sakit. Sehingga tunggakannya menjadi piutang rumah
sakit," jelasnya. yan

Selasa, 12 Februari 2008

Bupati Gresik Anugerahi Petani Adenium


Suarahati, gresik-Pemkab Gresik anugerahi penghargaan petani adenium di balai Desa Manunggal Kecamatan Kedamean. Penghargaan itu diberikan secara simbolis oleh Bupati Gresik Drs. KH. Robbach Ma'sum, MM kepada 6 orang petani adenium yang berhasil mengembangkan budidaya adenium sehingga terkenal hingga ke manca negara. Masing-masing mendapatkan sejumlah uang untuk mengembangkan usahan budidaya adenium. "Penghargaan ini sebagai wujud terima kasih Pemkab Gresik kepada para petani adenium yangtelah berjasa mengharumkan kota Gresik," ujar Robbach dalam sambutannya.

Diharapkan Robbach semua satker (satuan kerja) Pemkab untuk mendukung program pengembangan budidaya adenium, agar budidaya adenium itu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan. "Satu program ini saja kalau didukung oleh semua pihak hasilnya akan dapat ditonjolkan. Kedepan Adenium ini bisa menjadi maskot kabupaten Gresik," lanjut alumnus IAIN Sunan Ampel Surabaya ini.

Kepala Dinas Pertanian Gresik, drh. Ninik Sudiharni didampingi Kabag Humas Pemkab, Drs.H. Mighfar Syukur, MM menambahkan saat ini ada sekitar 15 ribu petani adenium yang tersebar di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Driyorejo, Wringinanom dan Kedamean. "Untuk meningkatkan SDM para petani adenium ini, pada tahun anggaran 2008 ini Dinas Pertanian akan memberikan pelatihan kepada 150 orang petani adeniumdari 3 kecamatan tersebut, dengan komposisi masing-masing kecamatan 50 orang. Kami harapkan peserta ini dapat menularkan ilmunya kepada petani yang lain, tentang budidaya adenium yang baik dan benar," tambah Ninik Sudiharini. Tujuannya, lanjut Ninik agar petani adenium mampu bersaing dipasar global serta untuk membantu pemasaran dan mendapatkan berbagai keperluan untuk petani adenium ini, kami menjalin kerjasama dengan beberapa pihak yaitu dengan kebun percobaan (Buncob) PT Petrokimia Gresik, PT Petrokimia Kayaku, Perhimpunan Pecinta Adenium Indonesia (PPADI)

Sementara itu kota Gresik menjadi sentra Adenium di Jawa Timur. Hal ini bisa terlihat ketika melewati jalan Raya Kedamean, pada tiap pekarangan warga tertata ribuan adenium mulai dari bentuk yang kecil yang hanya berharga ribuan sampai yang besar dengan patokan harga jutaan. Jajaran adenium ini terus berlanjut sampai masuk menuju beberapa desa diwilayah Kedamean yang lain. Sekitar 3 km kearah barat, tersebutlah desa Manunggal dimana sebagian besar penduduknya hidup dari bercocok tanam adenium.

Tentu pemandangan desa pembudidaya adenium ini kini sangat berbeda jauh apabila dibandingkan dengan waktu 5 tahun yang lalu. Kalau dulu banyak dijumpai gubug-gubug reot sepanjang jalan desa itu, kini telah berubah total. Rumah-rumah dibangun permanen dengan arsitektur gaya baru. Namun yang khas adalah pada setiap rumah akan didapati ratusan bunga adenium dalam pot yang tertata rapi. "Sebagai produk unggulan pertanian non pangan, ternyata budidaya adenium merupakan lahan mata pencaharian yang dapat meningkatkan taraf hidup para petani yang tersebar di beberapa wilayah Gresik belahan Selatan ini," kata Imron salah seorang pembudidaya adenium. Ketua Koperasi Tunas Hijau Manunggal ini bahkan dulunya dikategorikan sebagai keluarga miskin (gakin), bekerja sebagai pencari pelepah pisang dengan penghasilan yang pas-pasan. Saat ini Imron termasuk sebagai orang kaya di desa Manunggal. Penghasilannya saat ini sudah jutaan rupiah. ”Pernah satu kali transaksi dalam sehari mencapai Rp. 65 juta. Saat ini saya sudah bisa membangun rumah, punya 2 mobil, 2 sepeda motor dan beberapa orang karyawan," terangnya. yan

Senin, 11 Februari 2008

Bubarkan Jamsostek, Cabut UU Ketenagakerjaan


Deklarasi Partai Buruh Gresik

Suarahati, gresik-Partai Buruh mendesak pemerintah membubarkanJamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) ktenagakerjaan. Sebab beradaannya dinilai hanya merugikan nasib buruh. Demikianpenegasan Ketua Umum DPP PB, DR. Mochtar Pakpakhanseusai menjadi keynote speaker dalam deklarasi DPC PBGresik di gedung GNI Jl. Pahlawan, kemarin.
Menurut Mochtar Pakpakhan keberadaan Jamsostek harusdiganti dengan lembaga sosial yang pengelolaannyamelibatkan buruh. Sebab selama ini Jamsostek hanyadikelola oleh oknum tertentu yang tidak jelaspertanggungjawabannya sehingga merugikan buruh, karenaantara pengusaha yang mewakili perusahaan bisa mainmata dengan pejabat Jamsostek, sehingga banyak danayang tidak dibayarkan oleh Jamsostek ke buruh saatmereka terkena PHK.
"Karena itu Jamsostek harus ditiadakan atau digantidengan lembaga sosial lain yang pengelolaannyamelibatkan buruh melalui bipartit," ujar Mohctar Pakpakhan yang didampingi Ketua DPC PB Gresik, H.Santoso dan panitia deklarsi, Drs. SaharSulur.
Wakil Organisasi Buruh Dunia ini menjelaskan bahwaJamsostek rawan dengan korupsi, misalnya pengelolaandana dari perusahaan-perusahaan yang menjadi anggotaJamsostek tidak ada kejelasan serta penyalurannyatidak sesuai dengan yang disetor oleh buruh melaluiperusahaannya.
"Di Gresik saja contohnya sudah ada berapa miliar danaburuh yang dikelola Jamsostek tapi tidak adapertanggungjawaban yang jelas, makanya kita mintapemerintah sebaiknya mengganti Jamsostek denganorganisasi sosial lainnya yang pengelolaannyamelibatkan buruh," tambahnya dengan mimik serius.
Selain itu lanjut Muchtar Pakpakhan Partai Buruh akanberjuang agar UU. No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaandicabut. Alasannya undang-undang tersebut dinilaiberpihak kepada pengusaha. Misalnya soal PHK, diundang-undang itu disebutkan pesangon masih sepihakhanya menguntungkan pengusaha. Sebab keterwakilanaspirasi buruh dalam undang-undang itu tidak diberikewenangan untuk menentukan nasibnya. Selain ituundang-undang tersebut melegalkan outsorching yangsebetulnya dinilai merugikan nasib buruh.
"Inilah alasan mengapa kami mendirikan Partai Buruh,karena kami ingin memperjuangkan agar UU. No. 13/2003dicabut oleh pemerintah," terang Mochtar Pakpakhan.
Sementara itu deklarasi PB Gresik itu tampak dihadiriribuan buruh, mereka berasal dari 18 kecamatanKabupaten Gresik. Dalam sambutannya Ketua PB Gresik,Santoso bertekad akan memenangkan pemilu 2009mendatang.
"Kami sudah mempersiapkan diri untuk menang," kataSantoso mendapat aplaus panjang dari ribuan buruh yanghadir.ahmad yani elbanis

Rabu, 06 Februari 2008

Organda Ngeluruk Pabrik Mie Sedap



Gresik, SUARAHATI - Puluhan sopir truk pelabuhan Gresik geruduk
kantor PT Karunia Alam Segar Wings Surya Group,
kemarin. Mereka menuntut pabrik mie sedap itu
memberikan jatah angkuta muatan barang. Sebab
perusahaan itu berjanji akan memberikan jatah angkutan
barang ke sopir, namun hingga empat tahun ini ternyata
hanya pepesan kosong.

Perusahaan dinilai tidak adil karena jasa angkut
diberikan ekspedisi dari luar Gresik. Padahal ratusan
jumlah sopir itu masih menanggur.

Aksi itu dipicu kebijakan pabrik yang memilih
memberikan jasa angkutan barang kebutuhan pabrik pada
ekspedidi di luar wilayah Gresik. Pabrik yang berdiri
di Jl. Raya Manyar ini malah tak satu persenpun
memberi jatah jasa angkut barangnya pada kelompok
sopir tyersebut.

"Perusahaan harus memberikan sebagian jasa angkut pada
kami karena kita menganggur akibat aktivitas bongkar
muat di pelabuhan Gresik mengalami pasang surung alias
sepi," teriak Mulyono salah seorang sopir dalam
orasinya.

Dia tambahkan akan menagih janji perusahaan yang akan
memberikan jatah muatan barang kepada sopir Organda,
namun hingga empat tahun berlalu, ungkap Mulyono
ternyata hanya janji gombal tidak pernah terealisasi.

"Akibatnya sekarang ini sebanyak enam ratus sopir yang
tergabung dalam Organda kini menganggur," tambahnya
dengan nada tinggi.

Dalam aksinya itu selain mereka bergantia orasi, juga
membentengkan poster, spanduk intinya mendesak
perusahaan memberikan jatah angkutan barang.

Sementara itu Ketua DPC Organda Gresik H. Ali Hasan
mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar dan
akan mendatangi kantorDPRD Gresik.

"Lihat saja nanti kalau perusahaan masih mbandel tidak
mau mengabulkan tuntutan para sopir maka kami akan
mengerahkan ribuan sopir anggota Organda," ujarnya
dengan mimik serius. ahmad yani elbanis

Selasa, 05 Februari 2008

Mengintip Sema'an Alquran Mini di Lamongan



Jawa Pos (RADAR BOJONEGORO), Minggu, 28 Jan 2007

Mengintip Sema’an Alquran Mini di Lamongan

Lancar setelah Pakai Surya Kanta
Membaca sampai khatam Alquran berukuran besar, mungkin sudah biasa. Tapi bagaimana kalau membaca Alquran mini, seperti dilakukan jamaah Masjid Jamik Darul Yaqin Dusun Ngangkrik, Desa Balun, Kecamatan Turi?

DWI SETIYAWAN, Lamongan
---

SEMA’AN (membaca dengan ada yang menyimak) Alquran mini mungkin baru kali pertama diadakan di Indonesia. Langkanya kegiatan ini karena huruf Alquran mini atau biasa disebut stambul, teramat kecil, sehingga sulit dibaca bagi orang awam dan tanpa alat.

Karena itulah, begitu takmir Masjid Jamik Darul Yaqin mengumumkan acara sema’an tersebut pada Jumat siang pekan lalu, warga sekitar berdatangan ke masjid setempat. Sebagian di antara mereka rela meninggalkan aktivitas di sawah dan tambak. Sema’an tersebut dihelat khusus untuk menyambut tahun baru Islam 1428 Hijriah.

Jamaah sema’an tampak memperhatikan dengan saksama saat Ustad Sholih Ahyat, jamaah yang mendapat kesempatan pertama membaca, memperlihatkan Alquran mini itu. Bagian yang ditunjukkan tidak hanya kotak, tapi juga sampul hingga tulisannya.

"Ternyata Islam zaman dahulu itu hebat. Mampu membuat Alquran seukuran jempol tangan. Bagaimana mungkin kita bisa menulis huruf-huruf kecil dan lagi pula untuk apa membuatnya," komentar salah satu jamaah.

Alquran mini itu berukuran 3,33cm x 2cm dengan tebal 1,2 cm dan berat 8,4 gram. Sampulnya terbuat dari kulit dengan warna cokelat kemerah-merahan. Sampul depan bergambar gapura seperti dalam dunia pewayangan.

Tempat khusus Alquran mini ini berupa kotak dari pelat logam. Kotak ini berlapiskan perak dengan guratan-guratan kecil mirip sisik ular. Kotak ini bisa dipakai sebagai liontin kalung.

Alquran antik itu milik Ahmad Yani Elbanis, warga desa setempat. Sebelum sema’an dimulai, secara khusus Yani menceritakan sejarah singkat kitab suci tersebut.

"Saya mendapatkannya dari almarhum kakek saya, Kiai Saekan, yang berasal dari Desa Lebanisuko, Kecamatan Wringin Anom, Kabupaten Gresik," kata dia yang mengaku pernah khatam membaca Alquran mini itu pada Ramadan lalu.

Dikatakan Yani, Alquran mini itu kebanggaan suku muslim Uygur yang berada di daerah otonomi Xinjiang, di Tiongkok. Keberadaan kitab suci mini itu menurut bapak dua anak tersebut merupakan bukti sejarah keemasan Islam sekaligus bukti sejarah penyebaran Islam di tanah Jawa yang dibawa Walisanga.

Ustad Sholih Ahyat, pembaca pertama Alquran mini dalam seaman itu berhasil menyelesaikan surat Alfatihah dengan lancar. Dia mulai kesulitan membaca saat menginjak pertengahan surat Albaqoroh. Setelah beberapa saat berhenti membaca, pria jebolan Ponpes Langitan, Widang, Tuban, itu menarik napas panjang. "Akan saya teruskan lagi membacanya," katanya.

Melihat para pembaca kesulitan, Yani, pemilik Alquran mini itu, tampil membantu. Sambil mengambil kotak kitab suci tersebut, dia memberitahukan bagaimana cara membacanya dengan suryakanta (kaca pembesar) yang menempel pada kotak tersebut. Dengan bantuan kaca pembesar itu, ayat-ayat Alquran mini itu lebih mudah dibaca. Pembacaan Alquran mini itu khatam pada Sabtu malam lalu.(*)

Salah Satu Al-Quran Terkecil Di Dunia?



30 October 2006
Hari ini di BBC Wikipedia

Salah Satu Al-Quran Terkecil Di Dunia?
Dikirim oleh Riyogarta dalam Spesial

Thumbnail foto Al-Quran yang terdapat pada posting ini merupakan Al-Quran koleksi dari Almarhum Bapak saya (silakan klik foto tersebut untuk melihat lebih jelas). Al-Quran ini memiliki ukuran fisik yang sangat kecil dengan ukuran area ayat-ayatnya yang nyaris sama kecilnya dengan Al-Quran terkecil didunia. Secara fisik, Al-Quran yang memiliki ketebalan 496 halaman ini memiliki ukuran panjang 3,1 cm, lebar 2,2 cm dan tebal 1,8 cm. Tetapi, jika margin kiri, kanan, atas dan bawah diabaikan, maka Al-Quran ini memiliki panjang 2,2 cm dan lebar 1,9 cm.


Konon Alquran terkecil telah dicatat dalam Guinness Book of Record merupakan milik seorang dokter asal Pakistan, Muhammad Karim Beebani. Menurut Karim yang bekerja di sebuh rumah sakit di Jeddah, Alquran tersebut didapatnya di Inggris. Namun, di dalamnya tercatat bahwa Alquran mungil itu dicetak di Kairo, Mesir, tahun 1892. Alquran ini hanya terdiri atas 571 halaman dengan ukuran panjang 1,7 cm, lebar 1,28 cm, dan tebal 0,72 cm. Sumber: Tokoh

Menurut almarhum Bapak yang sempat melakukan pengujian kepada beberapa ahli Al-Quran, Al-Quran yang dinyatakan memiliki 114 surat lengkap ini didapatkan dari seseorang tak dikenal. Pada saat itu Bapak masih menjadi mahasiswa di Bandung dan orang tak dikenal itu tiba-tiba saja muncul meminta bantuan uang untuk membeli makan. Namun karena saat itu Bapak tidak memegang uang, maka Bapak memberikan baju dan sepatunya. Sebagai rasa terimakasih, tanpa diduga orang tak dikenal itu memberikan Al-Quran kecil ini kepada Bapak. Siapa orang itu hingga kini merupakan pertanyaan yang belum bisa dijawab.

“Ini adalah salah satu barang koleksi milik Bapak,” kata Ibu ketika menyerahkan Al-Quran yang sebelumnya saya tanyakan keberadaannya ketangan saya. “Tolong kamu simpan baik-baik.” Ya, insya Allah akan saya simpan baik baik Bu, lalu saya titipkan ke istri saya untuk segera menyimpannya.

Tidak berapa lama, istri saya berkomentar, “Hanya perasaan aku saja atau bukan, Al-Quran ini rasanya hangat dalam genggaman tangan Yuli Bu,” katanya kepada Ibu. “Memang,” jawab ibu Enteng. “Coba kamu pegang, memang Al-Quran ini kalau dipegang akan terasa hangat,” kata Ibu seraya menyuruhku untuk mencoba menggenggam Al-Quran ini. Ya, mungkin ini adalah salah satu hal yang sulit diterangkan akal sehat, rasa hangat itu menjalar perlahan dalam genggaman tangan. Hal yang sama pun terjadi beberapa menit yang lalu ketika saya hendak memotret Al-Quran tersebut untuk saya upload dan tuliskan dalam blog.

Hari ini tepat 1 tahun Bapak yang kami cintai meninggal dunia, Riyono Pratikto, 27 Agustus 1932 - 30 Oktober 2005.

Alquran Mini dari Gresik Berusia Tiga Abad Lebih



Jawa Pos (Radar Gresik) Rabu, 10 Jan 2007

Alquran Mini dari Gresik Berusia Tiga Abad Lebih

Ditawar hingga USD 700 Ribu, Disimpan di Tembok
Alquran mini tak hanya ada di Tiongkok dan Surabaya. Miniatur Alquran yang dikenal sebagai Alquran Istambul itu juga berada di daerah kelahiran Sunan Giri di Gresik. Tepatnya, di Desa Lebanisuko, Kecamatan Wringin Anom, Kabupaten Gresik.

Siswoko, Gresik

ALQURAN mini milik Ahmad Yani Elbanis berukuran sama persis dengan Alquran mini yang dimiliki suku muslim Uygur. Suku itu mendiami daerah otonomi Xinjiang, Hami, timur laut Tiongkok. Panjangnya 3,33 cm, lebar 2 cm, tebal 1, 2 cm, dan berat 8, 4 gram.

Yani mengatakan, Alquran itu pemberian almarhum kakeknya, Kiai Saekan. Meski tergolong tua, kondisi Alquran mini tersebut masih bagus. Sampul kulitnya cokelat kemerahan, berukir tinta keemasan membentuk lambang seperti gapura dalam pewayangan (mirip simbol kerajaan).

Wadah Alquran mini itu berbentuk kotak dengan ukuran sedikit lebih besar. Bahannya seng berlapis perak dengan guratan-guratan kecil seperti sisik ular. Kotak Alquran mini tersebut juga bisa dipakai sebagai liontin kalung. Di tengah-tengah kotak itu terdapat lingkaran bulat kaca pembesar. Fungsinya memperbesar huruf per huruf Alquran tersebut. Sayangnya, kotak itu berkarat karena dimakan usia.

Menurut santri yang juga penggiat LSM itu, Alquran tersebut selalu dibawa sang kakek ke medan perang saat melawan penjajah di daerah Sumatera. "Kebetulan, almarhum kakek adalah seorang pejuang veteran," kata Yani.

Alquran tersebut berusia kurang lebih tiga abad. Hal itu diketahui dari tahun penulisannya, 1.097 Hijriah. Tulisan dalam Alquran yang dicetak di Kota Istambul, Turki, tersebut masih tampak jelas. "Alquran mini ini pernah saya celupkan ke dalam air dan kehujanan selama seminggu, tapi tidak rusak. Kualitas kertasnya begitu kuat. Walaupun tipis, Alquran ini tahan air dan tulisannya tidak luntur," kata Yani sambil menunjukkan Alquran mininya.

Banyak orang yang mencarinya. Termasuk, ulama, pejabat, politisi, pengusaha, dan kolektor. "Saya tidak tahu kenapa banyak orang memburunya. Padahal, Alquran mini ini biasa saja sama seperti Alquran pada umumnya," ujar ayah dua anak itu. Dia menambahkan, sejak masih dipegang almarhum sang kakek, Alquran tersebut memang menjadi incaran banyak orang.

"Salah seorang jenderal kepercayaan mantan Presiden Soeharto katanya pernah ingin membeli dengan harga berapa pun yang diminta untuk dijadikan sikep (azimat). Saat itu, sang jenderal akan menjalankan tugas negara guna menumpas pemberontak NKRI di Timor-Timur. Namun, kakek saya keberatan," tuturnya.

Selain itu, kata Yani, pernah ada orang yang mengaku suruhan Sultan Brunei Darussalam ingin membeli Alquran tersebut seharga USD 700 ribu. "Saya memang butuh uang, tapi tidak dengan menjual Alquran mini yang tak ternilai harganya. Benda ini banyak menyimpan kenangan sejarah masa keemasan Islam dan menjadi bukti sejarah penyebaran Islam di tanah Jawa," terang alumnus IAIN Sunan Ampel, Surabaya, itu.

Menurut Yani, Indonesia memiliki empat buah Alquran Istambul yang asli. Tiga buah tersebar di tanah Jawa dan satu di Madura. Yani mengaku tidak tahu persis apakah Alquran mininya itu termasuk salah satunya.

Alquran mini tersebut pernah hilang ketika dibawa almarhum berziarah ke makam Sunan Giri. Almarhum menyuruh Yani untuk mencarinya, tapi tidak ketemu.

Sebulan kemudian, Alquran mini tersebut ditemukan almarhum setelah salat malam. Pada saat itu, seusai kakeknya salat, seperti ada yang melempar Alquran mini tersebut dari kejauhan. Tiba-tiba saja berada di sajadahnya.

Karena banyak orang yang memburu, akhirnya sang kakek menyembunyikan Alquran mini itu di tembok rumahnya agar tidak diketahui publik. Setiap ada orang mendatangi dan menawar harganya, tambah Yani, almarhum menjawab benda itu bukan yang nomor satu. Tujuannya, yang ingin membeli mengurungkan niatnya.(*)
 

blogger templates | Make Money Online